Gambaran Nilai Hematokrit Sebelum Dan Sesudah Donor Darah Di UDD PMI Kabupaten Cilacap
DOI:
https://doi.org/10.59435/jurdikes.v1i1.90Keywords:
Donor Darah, Hematokrit, Sebelum Donor Darah, Sesudah Donor DarahAbstract
Donor darah merupakan tahap pengambilan darah dari seseorang secara sukarela dan disimpan di bank darah sebagai stok darah yang nanti dipakai untuk mentransfusikan darah. Hematokrit (Hct) adalah persentase jumlah sel darah merah atas jumlah keseluruhan darah. Nilai normal untuk pria 40-48% dan untuk wanita 37-43%. Nilai hematokrit dapat digunakan sebagai tes skrining sederhana untuk anemia, sebagai referensi kalibrasi untuk metode otomatis hitung sel darah dan membimbing keakuratan pengukuran hemoglobin. Mengetahui hasil nilai hematokrit sebelum dan sesudah donor darah di UDD PMI Kabupaten Cilacap. Jenis penelitian ini adalah quasi experimental dengan kriteria penelitian deskriptif serta menggunakan pendekatan cross sectional dan menggunakan data primer. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 30 responden yaitu sebelum donor darah didapatkan paling tinggi yaitu jenis kelamin laki-laki dengan kategori normal sebanyak 16 pendonor (53,3%), sedangkan sesudah donor didapatkan paling tinggi yaitu jenis kelamin laki-laki dengan kategori normal sebanyak 15 pendonor (50%). Sebelum donor darah berdasarkan usia didapatkan pendonor terbanyak berusia 22-44 tahun (dewasa) memiliki nilai Hct normal sebanyak 13 pendonor (43,4%) dan sesudah donor pendonor terbanyak berusia 22-44 tahun (dewasa) memiliki nilai Hct normal sebanyak 10 pendonor (33,3%). Penelitian yang dilakukan di UDD PMI Kabupaten Cilacap dengan total 30 responden disimpulkan bahwa rata-rata nilai hematokrit sebelum donor darah adalah 43,3% dan sesudah donor darah adalah 40,2%. Jadi tidak ada hubungan nilai hematokrit dengan sebelum dan sesudah donor darah.
Downloads
References
A. Rahmat, Gamal komandoko. 2013. Donor darah terbukti turunkan risiko penyakit jantung & stroke. Diakses pada 4 Mei 2023 dari https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=945536.
Afiyanti. 2017. Perbedaan nilai hematokrit ditunda 0 jam dan 6 jam menggunakan metode mikrohematokrit. Jombang. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang. Diakses pada 3 Mei 2023 dari https://repo.stikesicme-jbg.ac.id/140/7/FIOLITA%20FIKA%20A.%20141310049.pdf.
Alvira, Nur., Danarsih, Dwi, Eni. 2016. Frekuensi Donor Darah Dapat Mengendalikan Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular Di Unit Donor Darah PMI Kabupaten Bantul. Diakses pada 4 Mei 2023 dari https://formilkesmas.respati.ac.id/index.php/formil/article/view/6.
Erwin. 2009. Analisis Market Basket Dengan Algoritma Apriori dan FP-Growth. Jurnal Generic, Vol. 4 No.2, 26-30.
Kemenkes, P. (2014). Situasi Pelayanan Darah di Indonesia. Pusdatin Kemenkes, Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah. Kementrian Kesehatan RI. Diakses pada 24 Oktober 2022 dari http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum//PMK_No._91_ttg_S tandar_Transfusi_Pelayanan_Darah_.pdf.
Kiswari, R. (2014). Hematologi dan Transfusi. Erlangga, Jakarta
Putri, A. S. D., Supadmi, F. R. S., & Mumpuni, N. 2020. Produksi Darah Dan Karakteristik Pendonor Darah Berdasarkan Golongan Darah ABO Dan Rhesus Di UTD PMI Kota Yogyakarta Tahun 2019. Diakses pada 3 Mei 2023 dari https://prosiding.umy.ac.id/grace/index.php/pgrace/article/view/16.
R. Gandasoebrata. 2008. Penuntun Laboratorium Klinik. 14th ed. Dian Rakyat, Jakarta.
Sofyanita, E. N. (2021). Correlation Of Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) and Lymphocyte Counts in Pulmonary Tuberculosis Patients during Intensive Treatment in Purwokerto City: Hubungan Nilai Laju Endap Darah (LED) dengan Jumlah Limfosit pada Pasien Tuberkulosis Paru Masa Pengobatan Tahap Intensif di Kota
Sofyanita, E. N., Afriansya, R., & Palupi, N. I. (2020). Correlation of Hemoglobin and Blood Creatinine Levels in Chronic Kidney Disease Patients Post Repeated Transfusion. Jaringan Laboratorium Medis, 2(2), 51-55.Purwokerto. Borneo Journal of Medical Laboratory Technology, 4(1), 249-254.
Sylivia,Price.A dan Wilson, Lorraine. M. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. EGC, p : 1106, Jakarta.
Talar, Kamelia Y.K,. 2020. Gambaran kadar hematokrit darah donor kelompok usia 17-30 tahun dan 31-40 tahun pada sediaan darah packed red cells dengan masa simpan 35. Diakses pada 15 November 2022 dari hari.https://repository.gunabangsa.ac.id/index.php?p=show_detail&id=184&keywords=2020
Zheng, H., Ritchard, C., Bryan, S., Nancy, V., Stuart, D K. 2005. Iron Stores and Vascular Function in Voluntary Blood Donors. Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology 2005. Diakses pada 3 Mei 2023 dari http://www.atvb.ahajournals.or.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Aniesa Izzatun Nafsi, Eko Naning Sofyanita

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.